Rabu, Juli 23, 2008
Sucikanlah Nama Allah
Sangat tidak mungkin jika Tuhan itu lebih dari satu. Karena Tuhan itu Maha Kuat. Bayangkan jika ada yang maha kuat dengan jumlah lebih dari satu, maka yang terjadi adalah kehancuran :
“Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan”.
(Al Anbiya (21) : 22)
Tidak mungkin ada makhluk yang menyerupai Allah. Karena keserupaan dengan-Nya berarti kelemahan-Nya.
“Tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Maha Melihat”.
(As Syuraa (42) : 11)
Apalagi jika ada anggapan bahwa Allah membutuhkan makhluk, hal ini sangat tidak mungkin. Sedangkan semua makhluk itu adalah ciptaan-Nya, dipelihara oleh-Nya, sehingga makhluk-makhluk lah yang membutuhkan-Nya, bukan sebaliknya.
“Hai manusia, kalianlah yang membutuhkan Allah. Dan Allah, Dia-lah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), lagi Maha Terpuji”.
(Faathir (35) : 15)
Tetapi orang-orang musyrik telah menganggap Allah memiliki anak. Mereka telah menyerupakan Allah dengan makhluk dan mereka beranggapan bahwa Allah membutuhkan makhluk.
“Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: "Allah mempuyai anak". Maha Suci Allah. Dia-lah yang Maha Kaya. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kalian tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kalian mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui?”.
(Yunus (10) : 68)
Hal-hal yang disebutkan di atas adalah diantara tuduhan orang-orang musyrik kepada Allah. Mereka menetapkan sifat-sifat makhluk kepada Allah.
Diantara perlakuan orang-orang kafir Makkah yang merendahkan Allah adalah penetapan Al Lata, Al ‘Uzza dan Manah sebagai putri-putri Allah. Padahal ketika itu mereka tidak menyukai anak perempuan dan mereaka bangga terhadap anak laki-laki :
“Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) mengaggap Al Lata dan Al Uzza”,
“Dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)?”,
“Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?”.
“Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil”.
“Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu adakan. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah) mereka. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka”.
(An Najm (53) 19-23)
Diantara perlakuan kaum musyrikin Makkah yang lainnya adalah mereka suka mempersembahkan makanan kepada Allah, padahal Allah tidak membutuhkan makanan. Dan ketika mereka mempersembahkan makanan, mereka berbuat ketidakadilan pula. Karena mereka lebih mangutamakan makanan untuk berhala-berhala daripada untuk Allah. Persembahan untuk Allah bisa diberikan kepada berhala-berhala dan tidak berlaku sebaliknya.
“Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka: "Ini untuk Allah dan Ini untuk berhala-berhala kami". Maka saji-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah. Dan saji-sajian yang diperuntukkan bagi Allah, maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan mereka itu”.
(Al An’am (6) : 136)
Allah Maha Suci dan Maha Tinggi. Allah swt. bersih dari sifat-sifat makhluk yang rendah. Bagi-Nya ada nama-nama yang baik (al asma al husna) yang sekaligus menjadi sifat-sifat-Nya.
“Dia - lah Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.
“Dia - lah Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Menganugrahkan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan. Maha Suci Allah dari segala yang mereka persekutukan”.
“Dia – lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membuat bentuk, bagi Dia – lah al asma-ul husna (nama – nama yang terbaik). Mensucikan-Nya segala hal yang ada di langit dan bumi. Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ”.
(Al Hasyr (59) : 22-24)
“Katakanlah, serulah Allah atau serulah Ar Rahman, dengan nama mana saja kamu seru, bagi Dia ada al asma-ul husna (nama – nama yang terbaik)”
(Al Isra (17) : 110)
Dari Abu Hurairoh r.a., Nabi saw. bersabda :
“Sesungguhnya bagi Allah ada sembilan puluh sembilan nama, yakni seratus dikurangi satu. Barangsiapa menghitungnya, akan masuk surga”
(H.R. Bukhari & Muslim)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar